MAJALAHCEO.COM, KABUPATEN BANDUNG, - Berbagai upaya Sektor 6 untuk mengatasi masalah sampah terus dilakukan, selain melaksanakan kegiatan rutin pembersihan sampah di permukaan tanah dan juga di aliran sungai Citarum berikut anak sungainya.
Sektor 6 saat ini sedang membangun TPS terpadu yang pembangunan nya sudah mencapai 60 persen, untuk mengurai sampah di Citarum khususnya untuk wilayah Sektor 6.
Meskipun kegiatan pembersihan terus berjalan dan sarana penunjang juga di buat namun Dansektor 6 Kol.Inf Yanto Kusno Hendarto SH terus mengajak masyarakat untuk tidak buang sampah sembarangan dan memilah sampah dari rumah. Karena sampah jika di pilah bisa memiliki nilai ekonomis. Untuk yang organik nanti di cacah untuk di jadikan kompos, bisa juga untuk makanan magot, bahkan magotnya perkilonya laku 60 ribu. Dari sampah bisa menghasilkan uang asal kita mau memilah nya.
Bahkan hari ini Sektor 6 menerima tim dari Telkom University mensosialisasikan mesin pemilah sampah di Posko Sektor 6 Oksbow.
Dalam sambutan nya Dosen Telkom University Ibu Khilda ,S.Pd,M.T., Phd.,mengatakan "acara sosialisasi dilakukan untuk memaparkan bagaimana tentang pemilahan sampah, mana sampah yang bernilai ekonomis yang bisa di risaikel kembali, agar menjadi kompos dan nilai ekonomi lainnya.
Dansektor 6 Kol.Inf Yanto Kusno Hendarto SH dalam sambutannya menyampaikan tadi sekilas sudah ada penyampaian tentang sosialisasi mesin pemilah sampah dari Dosen Telkom University Ibu Khilda ,S.Pd,M.T., Phd.,untuk mesin pemilah sampah sudah bagus namun harus lebih di sempurnakan lagi agar bisa bekerja lebih maksimal nantinya.
" Perlu di ketahui bahwa saat ini kita sedang membangun TPS terpadu kecil - kecilan perhari bisa 25 ton sampah bisa di habiskan di sini. Proses di sini salah satunya juga pemilahan sampah, sampah itu kalau belum di pilah tidak ada artinya hanyalah sampah, tetapi kalau sudah di pilah bisa menjadi berharga dari kretek saja di kumpulkan kalo jumlahnya satu ton itu ada nilainya nyampai 2 juta perkilonya 700 rupiah" tutur Dansektor.
Kolonel Inf Yanto Kusno Hendarto SH menjelaskan "pemilahan itu harus dari rumah, yang kita lihat saat ini pemilahnya dari mesin ,sampahnya dari sampah rumah tangga kita kumpulkan di TPS selanjutnya di masukan ke mesin. Untuk yang organik nanti di cacah ada mesin pencacah untuk di jadikan kompos bisa untuk makanan magot. Jagonya kita pelihara ,kita jual perkilonya 60 ribu, dari sampah itu bisa menghasilkan duit hanya kadang - kadang kita tidak mau untuk mengerjakannya.
"Respon dari Panglima juga sangat baik, beliau menyampaikan banyak terima kasih kepada semua yang terlibat di dlm pembangunan ini, saat ini sudah mencapai 60 persen mudah mudahan hari ini selesai pengecoran atasnya setelah itu memasang cerobong, selesai itu kita pengecoran lantainya, selanjutnya pembangunan samping kanan dan kiri untuk bisa segera beroperasional. Mudah mudahan di awal tahun 2024 ini sudah bisa kita selesaikan" imbuh nya.
Danramil 2408/ Ciparay - Baleendah Kapten Inf. A.Ang Purtoni mengatakan sampah musuh kita bersama, harus ada kesadaran dan kepedulian bersama untuk memilih dan memilah sampah sejak dari rumah, mudah - mudhan mesin pemilah sampah karya Teljom University menjadi trobosan dan menjadi berkah.
Kegiatan di hadiri oleh Dansektor 6,Danramil 2408/ Ciparay - Baleendah, Dosen Telkom University, Mahasiswa - wi, perwakilan perusahaan, Danki, Baops, Bamin, Dansub dan Anggota Satgas Citarum Harum Sektor 6 dan masyarakat sekitar.
#Sektor 6 CH***
FOLLOW THE Majalah CEO AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Majalah CEO on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram