Jumat, 18 Oktober 2024

Salah Memilih Pemimpin Tunggulah Kehancuran

Salah Memilih Pemimpin Tunggulah Kehancuran

 


Enrekang -   Pada Pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak pada 2024 adalah amanah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Pasal 201 Ayat (8) UU tersebut menegaskan, ”Pemungutan suara serentak nasional dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan pada bulan November 2024”


Hal ini dilansir  dari berbagai sumber  bahwa hingga  kini masih ada diantara masyarakat yang beranggapan kalau proses memilih pemimpin hanya urusan dunia dan tak ada sangkut pautnya dengan urusan akherat. Padahal, memilih seorang pemimpin tak hanya urusan dunia, tetapi juga urusan akherat. 


Islam tidak mengenal dikotomi atau sekulerisasi yang memisahkan antara  dunia dan akhirat, termasuk dalam memilih pemimpin.


Dalam suasana pesta demokrasi masyarakat harus paham dan mengerti tentang tatacara memilih pemimpin, Kenapa? Salah memilih pemimpin akan berakibat buruk terhadap generasi berikutnya ,malah akan mengalami kehancuran .


Karena sosok seorang pemimpin merupakan faktor penting dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. 

Jika seorang pemimpin punya kepribadian sederhana, jujur, baik, cerdas dan amanah, niscaya rakyat atau masyarakat  akan hidup makmur. Sebaliknya jika seorang pemimpin tidak jujur, korup, serta menzalimi rakyatnya, niscaya rakyatnya akan sengsara dan menderita.


Cara memilih pemimpin dalam Islam kini menjadi kata kunci yang paling  cocok sebagai referensi bagi kita 


Terlebih lagi dengan  momentum pilkada khususnya di Bumi Masserempulu , Kabupaten yang punya Gunung Nona.


Konsep islam tentang kepemimpinan sebenarnya sudah ideal. Contoh paling ideal pemimpin islam tentu saja Nabi Muhammad Saw. 

Utusan Allah, Nabi  terakhir yang diutus dipermukaan bumi adalah merupakan seorang yang memimpin dengan hati. 


Hal ini di jelaskan dalam Kitabullah “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:21).


Seperti hadist Rasulullah yang diriwayatkan Abu Dawud dari Abu Hurairah  “Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya.".


Sebagai agama yang sempurna, islam juga memiliki tata cara bagaimana memilih pemimpin yang baik sebagimana cara memilih pemimpin menurut islam .


Sehubungan masyarakat Enrekang yang   beragama Islam, tentunya syarat calon pemimpin yang akan dipilih itu adalah seorang muslim yang beriman kepada Allah (mukmin).


Seorang calon pemimpin itu harus memiliki dua sifat, seperti disebutkan dalam Alquran Surah Yusuf ayat 55, “hafizhun ‘alim"

Terjemahan Hafizhun” artinya adalah seorang yang pandai menjaga. Yakni, seorang  yang punya integritas, kepribadian yang kuat, amanah, jujur dan akhlaknya mulia, sehingga patut menjadi teladan bagi orang lain atau rakyat yang dipimpinnya sebagai dasar kepemimpinan dalam islam .


Kemudian calon pemimpin adalah seorang pemimpin yang amanah akan berusaha sekuat tenaga untuk menyejahterakan rakyatnya, walaupun sumber daya alamnya terbatas.


Sebaliknya jika pemimpin yang dipilih khianat, pasti yang bersangkutan akan  sibuk memperkaya diri sendiri dan keluarga serta kolega-koleganya, dan membiarkan rakyatnya tak berdaya, sebagaimana Nabi Muhammad telah mengingatkan;"Sifat amanah akan menarik keberkahan, sedangkan sifat khianat akan mendorong kefakiran." 


Selanjutnya seorang pemimpin itu haruslah alim. Maksudnya, seorang yang memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk memimpin rakyatnya dan membawa mereka hidup lebih sejahtera.  


Berikutnya seorang pemimpin tersebut haruslah seseorang yang rajin melaksanakan ibadah shalat lima waktu, sesibuk  apapun perkerjaannya. Kenapa? Karena shalat bisa dikatakan barometer akhlak seseorang.  Pemimpin yang baik dan layak dipilih adalah pemimpin yang menegakkan yang taat dalam melaksanaan shalat,

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 Majalah CEO | All Right Reserved