MAJALAHCEO.COM, Bandung – Beberapa hari menjelang pelaksanaan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) yang dilakukan secara serentak, masyarakat agar tetap dapat menahan diri serta tidak terpengaruh oleh isu dan ujaran kebencian yang dilakukan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab.
Demikian yang disampaikan Asep (50), seorang tokoh masyarakat yg tinggal di Kota Bandung, ketika ditemui di kediamannya Sabtu (23/11/2024).
Menurutnya, sudah banyak dijumpai berbagai konten di media sosial yang isinya merupakan potongan video untuk mendiskreditkan pasangan calon tertentu.
"Ada misalkan di Medsos yang sengaja diviralkan sosok Dedi Mulyadi seolah sedang mabuk-mabukan, dengan puluhan dus miras yang dibawanya. Padahal sebenarnya video itu sudah dipotong-potong dari video aslinya," jelas Asep.
Dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, menurut Asep, segala akan bisa dilakukan. Untuk itu masyarakat agar hendaknya mampu memfilter atau menyaring segala bentuk informasi, tidak hanya asal menerima dan menyimpulkan.
"Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024 ini, yang hanya beberapa hari kita semua diharapkan dapat menciptakan kondisi yang menyejukan bukan sebaliknya membuat kegaduhan di masyarakat," tegas Asep lagi.
Berbeda pilihan di masyarakat pada Pilkada, menurut dia, bukan berarti harus terjadi perpecahan dan pertengkaran. Karena jika terjadi pertikaian sehingga mengakibatkan kerusakan atau jatuh korban, yang akan diproses itu bukan orang lain atau bahkan calon pasangan.
"Mereka yang bertikai yang akan diminta pertanggung jawaban ketika ada kejadian. Tentunya yang rugi itu bukan orang lain, tetapi dirinya sendiri jika kemudian harus mempertanggung jawabkan di hadapan aparat," pungkasnya. ***
FOLLOW THE Majalah CEO AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Majalah CEO on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram