Foto : Ir.Mawardi Bendaha DPD Gapensi Provinsi Aceh
MAJALAH CEO, COM. BANDA ACEH. Sehubungan dengan pemberlakuan Qanun Lembaga Kuangan Syariat ( LKS ) nomor 11 tahun 2018 tentang suatu keharusan semua Perbankkan yang beroperasional di Daerah Aceh diharuskan bertransaksi model Syariah
Ir. Mawardi ketika diminta tanggapan oleh media mengatakan bahwa untuk saat ini kami bukan alergi kepada yang menyangkut transaksi Syariah, tetapi kita mendukung model Syariah.
Jujur saja ekonomi Aceh dibutuhkan pemulihan, Aceh sudah lama terpuruk ekonominya masa konflik sangat pedih untuk dikenang, ucapnya
Itu memang kisah masa lalu, tapi saat ini Aceh perlu bangkit ekonominya, untuk membangkitkan ini perlu dukungan serius bagi dunia usaha termasuk sektor dunia kontruksi, terang bendahara Gapensi Aceh ini.
Dunia usaha butuh inklusi keuangan yang luas malah ini kok di persempit, idealnya dunia usaha masih butuh Bank Konvensional tetap hadir untuk menspport Pembangunan Ekonomi Aceh yang masih rapuh, jelas Ir. Mawardi
Direktur Utama PT. Perapen Prima Mandiri juga menuturkan bahwa berkembangnya dunia usaha adalah salah satu solusi yang tepat untuk kebangkitan dari keterpurukan ekonomi Aceh, karena dunia usaha akan menciptakan lapangan kerja bagi generasi penerus di masyarakat Aceh secara umum, sebut pengusaha ini
Ir. Mawardi juga menyebutkan kita butuh kesetaraan dengan dengan pihak luar termasuk layanan Perbankkan untuk mengejar ketinggalan dengan Provinsi lain, maka dengan ini sangat membutuhkan layanan dua model Perbankkan yaitu Konvensional dan model Syariah, ucapnya
Pengurus inti Gapensi (Gabungan Pengusaha Kontruksi Indonesia) Provinsi Aceh ini dengan tegas mengharapkan kepada Pemerintah Aceh untuk menunda penerapan Qanun nomor 11 tahun 2018 tersebut karena disamping sangat mengganggu putaran ekonomi masyarakat juga akan sangat menghambat pelaksanaan pembangunan di Aceh, termasuk juga sektor sektor lain, terang Ir. Mawardi
Lebih lanjut Direktur Utama PT. Perapen Prima Mandiri mencontohkan yang sudah sukses dalam mengerjakan proyek baik tingkat Daerah maupun Nasional dan juga sering Join Operasional dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) menguraikan bahwa semenjak Bank Bank Konvensional tidak beroperasi lagi, maka akses permodalan dari Inklusif dan Leterasi Finansial menjadi sangat sulit bagi kontraktor-kontraktor di Aceh, demikian urai Bendahara DPD Gapensi Provinsi Aceh
“Kami dengan pemberlakuan model Syariah menjadi sulit untuk pengurusan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Uang Muka dan Pemeliharaan dengan biaya mahal di model Syariah dibandingkan dengan model konvensional” maka sangat mengharapkan kepada Pemerintah Aceh yang mempunyai wewenang dalam kebijakan Qanun LKS nomor 11 tahun 2018 ini untuk bisa meninjau ulang agar dapat dengan segera oleh pihak Perbankkan ada regulasi hukum yang bisa menerapkan 2 (dua) model Konvensional dan model Syariah, sebut pengusaha asal Aceh yang sudah sukses di tingkat Nasional dengan bendera perusahaan PT. Perapen Prima Mandiri
Pria kelahiran Aceh Besar ini juga menyinggung tentang riba, kalau kita bicarakan riba “modal Bank Syariah 99 % milik Bank konvensional dan Bank Syariah adalah penggabungan karena kecil dan tetap anak perusahaan Bank konvensional semoga tidak terjadi diskriminasi, demikian pinta Ir. Mawardi melalui media ini, contohnya 99 % persen modal Bank Syariah berasal dari model Bank Konvensiona, demikian tambahnya lagi
Sabtu ( 26/12/2020) pagi di Banda Aceh sebelum menutup wawancara secara eklusif dengan Majalahceo onlineI Indonesia kita juga mendapat hambatan besar saat bekerja sama dengan BUMN karena diwajibkan kita harus ada rekening di Bank Konvensional serta dengan pemaksaan harus beralih ke rekening model Syariah, maka banyak pengusaha tidak hanya yang bergabung dengan Gapensi tapi semua pengusaha terutama yang bergerak di bidang kontruksi akan koleps serta juga akan mem-PHK karyawannya itu kemungkinan kontraktor yang berada di bumi Serambi Meukah, maka dengan keadaan seperti ini sangat berharap pada Pemerintah Aceh untuk bisa memberlakukan 2 model Perbankkan di Aceh, demikian tutup pengusaha murah senyum ini [ MSD Id ]