MAJALAHCEO.COM – HAL-SEL – Warga Desa Sawadai Kecamatan Bacan Selatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara
keluhkan pembangunan mesjid yang belum selesai.
Keluhan warga lantaran menantikan pembangunan mesjid yang berada di desa sawadai untuk digunakan sholat 5 waktu sebagai ummat islam pada umumnya.
Hal tersebut disampaikan salah satu warga Desa Sawadai yang namanya tidak mau dipublis bahwa, dengan adanya keterlembatan kinerja pembangunan mesjid di desa sawadai pada saat ini, Warga desa sawadai terpaksa melakukan sholat atau ibadah seperti sholat jum’at di tempat ibadah yang lama.
” Sebenarnya tidak layak untuk kita melakukan atau melaksanakan sholat/ibadah di tempat tersebut. Karena lanjut dia bangunan tersebut sudah tidak layak sebab fasilitasnya tidak memadai, ” ujarnya kepada media ini Rabu (3/3/2021).
Ia menuturkan, dalam hal ini warga desa sawadai selalu bertanya-tanya terkait dengan kejelasan atau penjelasan sistem kinerja pembangunan mesjid Nurul Iman Desa Sawadai. Pasalnya sampai saat ini pembangunan mesjid belum juga selesai sehingga menuai banyak tanda tanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sawadai melalui sekertaris desa Muhlis Hi Kader saat ditemua media ini dirumahnya
menuturkan bahwa dalam sistem pembangunan Mesjid Nurul Iman Desa Sawadai mengalami kemandetan yang disebabkan kekurangan anggaran untuk melaksanakan pembangunan mesjid nurul iman desa sawadai.
Nanti kita usahakan agar secepatnya pembangunan Mesjid Nurul Iman itu secepatnya diselesaikan sesuai batas waktu yang ditentukan dalam jangka waktu satu bulan atau dalam waktu 30 hari mulai dari sekarang, “tuturnya
Lanjut Muhlis, “Karena mengingat waktu bulan suci Ramdhan sudah dekat jadi
saya sebagai pemerintah Desa Sawadai mengharpkan kepada seluruh masyarakat baik dari Tokoh masyarakat, Pemuda, agama, dan toko adat mari kita sama – sama bergandeng tangan untuk melaksanakan pembangunan mesjid di Desa Sawadai agar supaya bisa secapatnya untuk kita gunakan sebelum tiba bulan suci Ramadhan, “haranya.
Senada yang sama disampaikan Ketua BPD yang enggan disebutkan namanya membenarkan bahwa, setiap pembangunan yang di laksanakan dalam desa menjadi fungsi kontrol didalamnya yakni, Badan Permusawaratan Desa (BPD) Desa Sawadai. Yang dimana selaku ketua badan permusyawaratan Desa mengakui bahwa, benar pembangunan mesjid Nurul Iman desa sawadai saat ini mengalami kemandetan.
” Pembangunan tersebut mengalami kemandetan di sebabkan adanya kekurangan anggaran sehingga proses pembangunan Mesjid Nurul Iman tidak bisa berjalan secara steril, “tukasnya.
Tapi kami dari badan Permusyawaratan desa (BPD) sawadai akan mengusahakan agar secapatnya pembangunan Mesjid Nurul Iman secepatnya dapat selesaikan,”tandasnya
“Saya selaku ketua BPD mengambil kesempatan untuk menggunakan potensi desa sehingga dengan pontensi tersebut saya bisa bangun kerja sama dengan kontraktor agar supaya mereka turut memberikan partisipasi demi berjalannya pembangunan Mesjid Nurul Iman di Desa Sawadai,”tambahnya.
Lanjut dia, sebelumnya masyarakat desa sawadai melihat sendiri bahwa bantuan tersebut kami datangkan di mesjid. Kata dia, “dan yang memberikan bantuan tersebut ialah Almarhum Bapak Hi Lutfi Sebelum beliau meninggal dunia beliau sempat memberikan sumbangan berupa semen 100 sak (bantal – red) dan ketika beliau sudah Almarhum saya bangun kordinasi dengan istri beliau, disitulah istri beliau merespon sesuai dengan perjanjian almarhum yakni, membelikan keramik.
Melalui perjanjian tersebut, alhamdulillah isteri almarhum mengadakan keramik sebanyak 350 Dos dan Gibson sebanyak 100 lembar, “jelasnya.
Ketua BPD bilang terkait kinerja pembangunan mesjid di Desa Sawadai, ” kami selaku BPD bekerja sama dengan pemerintah Desa agar supaya memenuhi penututan masyarakat yang selama ini mereka menuntut kepada kami. Maka dari itu kami akan menyelesaikan pekerjaan pembangunan Mesjid Nurul Iman ini secepatnya agar terselesaikan sebelum bulan suci ramadhan tiba, “tutupnya.(Ilham).